Matematika dan filsafat memiliki hubungan yang cukup erat, dibandingkan ilmu lainnya. Alasannya, filsafat merupakan pangkal untuk mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu dari segala ilmu. Ada juga yang beranggapan bahwa filsafat dan matematika adalah ibu dari segala ilmu yang ada. Hubungan lainnya dari matematika dan filsafat karena kedua hal ini adalah apriori dan tidak eksperimentalis. Hasil dari keduanya tidak memerlukan bukti secara fisik.
Di Indonesia
sendiri pengamalan filsafat dalam ilmu, khususnya matematika, masih sangat amat
jarang, bahkan tidak ada! Terlebih lagi setelah menjamurnya pusat
bimbingan belajar yang mengajarkan rumus-rumus praktis tanpa menyodorkan dasar
pemahaman yang cukup memadai. Akhirnya ilmu hanya dipandang sebagai sesuatu
yang pragmatis.
Jadi,
adik-adikku, mendengar kata Filsafat Matematika jangan panik dulu. Jangan
berkerut dulu dahinya, ya! Filsafat Matematika ini sangat sederhana untuk
kalian pelajari. Jauh dari kerumitan konsep-konsep matematika yang ada di
sekolah dasar! Filsafat Matematika di sini dapat kalian artikan: mengerti
dan memahami dengan mendalam! Seru, bukan?
Jika kalian
tidak memahami latar belakang suatu teori atau konsep matematika, tentu kalian
hanya menghafalkan rumus. Pernahkah kalian memahami makna rumus matematika?
Inilah penyebab mengapa matematika itu susah kalian pahami konsepnya.
Contoh
sederhananya:
Jika kita
tahu bahwa konsep perkalian adalah penjumlahan berulang, mengapa kalian harus
membedakan 1 x 3 dan 3 x 1 ? Bukankah hasilnya sama saja?
Dalam
filsafat matematika, kita memahaminya dengan cara mengambil perumpamaan
berikut:
Samakah
makna JAM EMPAT dan EMPAT JAM?
Kata
pembentuknya sama, yaitu kata JAM dan kata EMPAT. Tetapi maknanya pasti berbeda
jika letaknya diubah. JAM EMPAT menyatakan “pukul” empat. Sedangkan EMPAT JAM
bermakna “waktu tempuh, durasi atau lamanya suatu proses”.
Makna ini
sama dengan konsep perkalian pada soal 1 x 3 dan 3 x 1, masing-masing dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1 x 3 = 3
3 x 1 = 1 + 1 + 1
3 x 1 = 1 + 1 + 1
Maknanya
berbeda meski hasilnya sama. Coba kalian terapkan pada kehidupan sehari-hari.
Jika kalian diminta dokter meminum obat dengan dosis 1 x 3 maka maknanya adalah
kalian harus meminum obat tersebut 1 kali saja sebanyak 3 tablet sekaligus!
Coba
dosisnya diubah menjadi 3 x 1. Makna dosis obat tersebut adalah 1 tablet
diminum pagi, 1 tablet diminum siang dan 1 tablet lagi diminum malam hari.
Dosis mana
yang tepat? Wah, tentunya kalian harus tanya pada dokter dan tergantung dari
penyakitnya apa, bukan?
Itulah
pentingnya menelusuri rahasia di balik konsep matematika. Jadi, ayo tingkatkan
prestasi pelajaran matematikamu dengan belajar Filsafat Matematika!
sumber
: http://www.filsafatmatematika.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar