History to SM3T_UNM.Angk.V
Kab. Halmahera Utara
Hari
ini 27 mei 2015 pukul 19.50 WITA saya memfinalisasi pengisian formulir SM3T
yang artinya data yang telah di isi tidak bisa ubah lagi dalam database
Diktidengan nomor pendaftaran 2015058182. Beberapa hari kemudian tepatnya 10
Juni 2015 adalah hari pengumuman kelulusan berkas yang telah saya unggah dan
hasilnya “ selamat anda lolos Verifikasi selanjutnya anda berhak mengikuti Tes
Online”. Berbagai informasi pun tertera pada akun SM3T untuk Tes online,
seperti menyiapkan SKCK, SKBN, SKBS, Surat keterangan belum menikah bermaterai
6000, surat izin dari orang tua bermaterai 6000, siap ditempatkan di seluruh
wilayah NKRI bermaterai 6000 dan masih banyak lagi persyaratan untuk prosesi
TES ONLINE. Dan hari itupun tiba, ribuan peserta yang lolos Berkas
berbondong-bondong mengikuti Tes Online yang di adakan di Kampus UNM Gunung
Sari. Pelaksanaan ujian tanggal 23 Juni 2015 selama tiga hari(3 gelombang) dan
mirip dengan Tes CPNS dengan berbagai tahapan ujian. Sekitar 1 minggu menunggu
pengumuman hasil tes online dan saat itu tepat pukul 00.00 wita membuat jantung
berhenti sejenak melihat hasil Tes Online “ Selamat Anda Lolos dan berhak
mengiktu tahapan selanjutnya yaitu tes wawancara di LPTK tempat anda
mendaftar”. Perasaan malam itu bercampur aduk :’( . Sekitar 307 peserta yang
berhak mengikuti tes wawancara, padahal yang mengikuti Tes Online sebelumnya
ribuan peserta dan yang lolos hanya 307 peserta. Oh ya, teman kelasku semasa
kuliah juga mendaftar ada 10 orang dan hanya kami bertiga yang lolos dikelas (
Amiril, irna dan saya) .
2
minggu kemudian 307 peserta yang lolos Tes Online, menjalani Tes Wawancara .
Dan alhamdulillah berkat doa orang tua dan teman-teman tes wawancara berjalan
lancar. Dan pengumuman Tes wawancara pun membuatku menarik nafas dalam-dalam,
buka laptop kemudian login dihalaman seleksi dikti dan memasukkan user dan
password dan apa yang yang tertera dalam akun SM3T saya “ Selamat anda Lolos
dan berhak mengikuti Prakondisi” yang akan dilaksanakan dalam 2 tahapan.
Prakondisi
Akademik tanggal 3-12 agustus 2015 dan Prakondisi Outdoor di Rindam 7 Wirabuana
Gowa tanggal 13-17 agustus 2015. Oh ya
sampai lupa dari 307 peserta yang mengkuti tes wawancara sebanyak 270 peserta
dinyatakan berhak mengikuti prakondisi. Setelah libur beberapa hari sebelum
melanjutkan pelaksanaan SM3T selanjutnya Prakondisi Akademik. Di Mulai dari
pendataan ulang di gedung BAK UNM yang digunakan peserta sebagai penginapan
untuk melaksanakan kegiatan Prakondisi akademik di Gedung Phinisi. Nah selama
prakondisi akademik ada banyak cerita, dimulai dari makan, mandi semunya harus
antri di gedung yang terbatas fasilitasnya. Bahkan pernah sekali tidak mandi
juga karena sudah terlambat ditambah air belum mengalir. Sekitar 9 hari
prakondisi akademik, akhirnya telah sampai di penghujung hari terakhir
prakondisi akademik dan langsung melanjutkan prakondisi outdoor di Rindam 7
Wirabuana. Sesaat setelah turun dari truk tentara itu kami langsung di bentak
untuk mengikuti perintah mereka semacam kami akan disiksa. Karena kami tiba
pada malam hari, tidak ada waktu lagi
untuk mandi segala macam. Kami langsung melakukan intruksi para tentara. Yang
mana salah satunya, kami disuruh potong rambut (laki-laki) karena pagi besok
persiapan pembukaan prakondisi Outdoor. Dan 1 per 1 kami pun di botak oleh
tentara disana. Kurang lebih 5 jam barulah semua peserta berhasil di botakin,
bagaimna tidak ada 150 an peserta laki-lakii dan hanya ada 1 alat cukur. Untung
saja saya mendapat giliran ke 9, yang artinya lebih punya waktu istirahat
sebelum besok pagi memulai kegiatan. Dan apa yang terjadi skitar pukul 03.30
wita kami semua di kejutkan dengan suara sumpritan untuk segera mandi dan apel
sebelum berkegiatan. Hari- hari kami mendapat bentakan yang cukup keras seakan
merekan ingin membunuh saja.. hehehehe . 1 mungkin yang jadi momok menakutkan
bagi kami semua “SUARA SUMPRITAN” itu sangat menakutkan. Pukul 04.00 kami harus
senam subuh, kemudian dilanjutkan dengan shalat subuh dan langsung sarapan
pagi. Yang jadi maslah adalah, antara 1 kegiatan pindah ke kegiatan lainnya
harus baris dna tertib...dari tempat tidur ke masjid itu harus berbaris dengan
teman kompi platon yang sudah di tetapkan. Yang pada intinya kami di ajarkan
untuk disiplin, teratur dan kerja sama. Ketika suara sumpritan ditiup kami
dengan sigap langsung berlari membuat barisan dan menunggu instruksi. Capek
secapek-capeknya, bayangkan dari pukul 04.00 – 22.00 kegiatan kami di rindam,
dan jangan kira di antara 04.00 sampai 22.00 itu kalian bisa berbaring walau
sedetik. Tidak ada, karena memang full kegiatan. Mungkin karena terlalu capek
waktu ke masjid, saya bukan sholat subuh tapi aku memilih kebelakang masjid
yang lumayan gelap mengistirahtkan kembali tubuh ini.. ya aku tertidur sendiri
di belakang masjid. Pas bangun saya langsung berlari ke barak (tempat tidur)
untung saja ketika itu tidak ada tentara yang melihat saya...alhamdulillah ya
Allah. Hehehe
Sampai
lupa, ketika waktunya makan. Lagi-lagi kami dibentak lagi. Yang jadi masalah
adalah dengan porsi banyak, kami hanya diberi waktu menghabiskan makanan itu
semua kurang dari 1 menit... mereka selalu berkicau’ dorong pakai air” itu yang
selalu di katakan oleh bapak tentara. Sampai pernah kami dihukum diruang makan
karena ada beberapa teman perempuan yang tidak bisa menghabiskan makanan dengan
waktu yang telah ditentukan. Tiap hari selalu begitu, penuh keteraturan,
kedisiplinan, perasaan lelah, was-was. Tapi dengan semngat kami bisa lalui itu
semua dengan lancar. Dan tibalah malam terakhir kami melakukan kegiatan
Renungan dengan sounds yang menyedihkan. Dan ini kali pertama saya mengikuti
Diklat Bela Negara dengan mencium bendera merah putih di hiasi dengan api
unggun yang menyala dengan terang saat itu. Tepat besoknya tanggal 17 agustus
2015 adalah hari penutupan prakondisi outdoor SM3T. Alhamdulillah semua
kegiatan untuk menajdi salah satu pejuang SM3t angkatan 5 telah dilewati dengan
penuh perjuangan dan mengahrukan. Bagaimna tidak dari ribuan orang saya
termasuk dari 270 peserta yang berhak ikut SM3T angkatan 5.
Sehari
setelahnya tanggal 18 agustus 2015 kami mengikuti kegiatan pelepasan SM3T V,
mungkin karena terlalu sering mengucapkan pagi..pagi...pagi tentu saja dengan
semangat dan suara lantang yang kami lakukan di Rindam waktu itu, ada hal lucu
pada saat Pak Rektor membuka pembicaraan di atas mimbar dengan mengatakan SELAMAT
PAGI.... sontak kami dengan tanpa sadar langsung dengan refleks mengucapkan
Pagi...Pagi...Pagi...tentu dengan suara lantang. Dan ini menjadi hal lucu bagi
smua peserta sm3t. hahhahahahaa.
Setelah
kembali dari kegiatan Pelepasan tepatnya Di tanggal 19 agustus 2015 dini hari
penempatan teluk bintuni sudah berangkat ke lokasi penempatan. Alhamdulillah
saya sendiri mendapat jadwal penerbangan ke Prov. Maluku Utara (kab. Halmahera
Utara) tanggal 21 agustus 2015. Dengan kata lain ada beberpa hari setelah pelepasan
ditanggal 18 agustus untuk mempersiapkan bekal untuk di bawa ke penempatan.
Sekitar 30 peserta termasuk saya ditempatkan di kabupaten Halmahera Utara.
Tibalah saatnya kami berangkat, tepat pukul 00.00 wita tanggal 20 agustus 2015
saya sudah berada di Bandara Intenasional Hasanuddin. Kami dan teman-teman
saling berkenalan lebih jauh. Tibalah tanggal 21 agustus 2015 pukul 05.45 wita
kami terbang ke Ternate dengan penerbangan garuda. Tepat pukul 09.00 WIT kami
tiba di bandara Sultan Babullah ternate,kemudian lanjut ke pelabuhan kota baru
untuk menyebrang ke Sofifi ( ibukota Prov. Maluku Utara) dengan naik speed boat
1 jam. Pukul 12.00 Wit kami lanjut perjalanan darat selama 5 jam ke Kab.
Halmahera Utara dan sampailah di Hotel KITA tempat kami istarhat sejenak pukul
17.00 Wit.
Baru
1 jam lebih saya istirahat sudah dijemput oleh kepala sekolah tempat saya
bertugas selama setahun. Ada 3 hal yang saya pertanyakan ke Kepala sekolah saat
itu, 1. Ketempat pengabdian berapa jam Pak ? beliau mengatakan naik perahu lagi
dek selama 6 jam ( dalam hatiku,
astagfirullah sangat jauh dan siksa lagi). Yang kedua apakah ada sinyal Pak ?
beliau mengatakan iya ada, dan ternyata memang ada....tapi ya begitu antara ada
dan tiada, karena sinyal hanya ditempat tertentu dan selalu hilang total bahkan
selama sebulan tanpa sinyal..hmmm dan ketiga adalah saya bertanya apakah ada
listrik ??? beliau mengatakan ada, dalam hati alhamdulillah...tapi saat sampai
di desa pengabdian ternyata PLN belum ada. Di desa hanya memakai Mesin genset
yang hanya hidup di malam hari ( 3jam)...lumayan lah untuk charger laptop dan
Hp. Sampai lupa, setelah saya dijemput oleh kepala sekolah saya dipertemukan
oleh teman seperjuangan yang juga akan mengabdi di desa yang sama dan sekolah
yang sama yaitu Rosnia, S.Pd ( Fisika_UNM ) dan Rahma Kumala Ningsih, S.Pd (Biologi_UNIMED).
Sampai lupa lagi, jadi saya di tugaskan di SMK
Pertanian Womatekekomoteke Kec. Loloda Utara Desa Pacao. Penempatan kami
ini adalah salah satu daerah pesisir pantai. Atau yang termasuk jauh dari
penempatan teman-teman yang lain yang notabane nya ditempatkan di pinggiran
kota. Beda dengan kami, jarak Desa ke Kota Kabupaten hanya bisa ditempuh dengan
jalur laut selama 6 jam. Jalur darat hampir tidak bisa. Jangan angkutan umum,
motor saja masih jarang di desa penempatan kami. PLN belum masuk dan sinyal
alhamdulillah antara ada dan tiada karena selalu hilang juga.
Setelah
2 hari di penempatan, Kepala sekolah mengadakan tahlilan Masuk Rumah. Karena
masyarakat yang begitu humoris maka dalam berkomunikasi pun saya tidak
canggung. Warga masyarakat Pacao 100 % berkebun. Kelapa, pala, Cengkeh, pisang
dll sangat berlimpah dan mungkin inilah salah satu faktor tidak ada pasar.
Bagaimana mungkin ada pasar, sementara jarak desa ke desa tetangga terbilang
jauh dan berkelompok. Perantara desa hanya ribuan pohon kelapa milik warga.
Pada
tanggal 25 November 2015 untuk pertama kalinya dalam 3 bulan terakhir di tempat
pengabdian saya bertemu dengan beberapa teman seperjuangan di kota kabupaten.
Bagaimna tidak senang, desa kami memang seperti terisolir dari kota. Tidak lama
kemudian setelah mengajar beberapa bulan di kelas X, XI dan XII mata pelajaran
Matematika akhirnya Ujian Semester 1 sudah depan mata. Dan juga pertama kalinya
saya di tunjuk sebagai ketua panitia Ujian Semester Ganjil sewaktu Rapat
bersama dewan guru dan kepala Sekolah.
Hari-hari tak terasa sulit untuk menjadi ketua panitia ujian karena dewan guru
yang begitu terbuka untuk membantu segala macam persiapan untuk Ujian semester
ini. Dan akhirnya saya sebagai ketua panitia dan rekan panitia lainnya
sekertaris dan bendahara melakukan sebuah terobosan untuk teknis Ujian kali
ini. Dimana di tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan ujian seperti pada umumnya
yaitu dalam satu ruang di isi oleh perkelas. Nah kami sedikit melakukan
perubahan, kami membuat 3 ruangan sebagai ruang untuk ujian dimana dalam 1
ruang itu sudah di campur kelas 1,2 dan 3. Jadi 3 ruangan itu kami gabung kelas
1,2 dan 3 untuk menghindari kecurangan dalam ujian nantinya dan ini diberi
apresiasi oleh dewan-dewan guru. Mereka mengatakan ini adalah langkah bagus dan
pertama kalinya. Dalam hati saya tentu senang diberi pujian. Dan alhamdulillah
sampai ujian berakhir tidak ada masalah yang begitu berat karena dewan guru
siap membantu.
Di
desa inilah saya melihat sebuah adat atau pesta pernikahan dimana anak kecil,
remaja, dewasa dan orang tua berkumpul dan berjoget bersama atau dalam bahasa
disini “ Ronggeng”. Bukan hanya dalam pernikahan ada ronggeng, aqiqah,
selamatan Wisuda,dll tetap ada Ronggeng...joget bersama.
7
februari 2016 ketika liburan semester ganjil saya langsung ke kota kabupaten
untuk sekedar menghirup udara segar. Menikmati sinyal H+, PLN 24 jam dan air
bersih. Setelah 3 hari di kota akhirnya liburanku telah dimulai. Bisa di
katakan perjalanan pulau kepulau,.awalnya sih, pengen liburan bersama dengan
teman seperjuangan SM3T UNM. Tapi karena tidak ada sinyal di desa penempatan
saya, ada sedikit disk komunikasi.. jadi setelah saya sampai dkota saya berniat
untuk berkumpul dengan teman2. Tapi
mereka sudah berangkat ke Kao Barat ( tidak ada sinyal ), kebtulan ada teman
yang tidak ikut dan memberikan info ke saya. Hmmm sedih ... mereka pergi dan
saya baru nyampai kota. Mereka sekitar 15 orang liburan ke ternate, sedangkan
masih stay di kabupaten L
saya pun menyapu dada. Dan tidak lama kemudian saya langsung berfikir cepat,
saya menelfon teman yang tidak ikut tadi. “ sodara, siapa teman yang tidak ikut
ke ternate di sekitar kota “??? Dia pun bilang Adi yang di Pulau Kakara ( 20 menit
naik katinting) akhirnya dengan sigap saya pun menelfon Adi untuk menjemput
saya di kota... sekitar 30 menit akhirnya adi datang. Disinilah awal mula
liburan yang tak bisa kulupakan. Kami langsung ke Pulau Kakara tempat adi
mengabdi dan belum pernah aku kunjungi... setidaknya perasaanku sedkit lega
setelah ditinggalkan oleh teman2 ke Ternate. Saya menginap di tempat adi 1
malam...dan besok berencana akan pulang ke kota saja.. tapi karena adi memiliki
teman seperjuangan dari SM3T Unimed ingin liburan Ke Kab, Morotai ( Pulau
terindah dengan sejuta pulau).... dia berusaha membujuk saya ikut dengan
rombongan anak Unimed(15 orang) ...tapi saya menolak, karena pakaian yang saya
bawa hanya untuk bermalam semalam di pulau kakara waktu itu dan belum sempat
pulang ke kota lagi....akhirnya kami dengan teman2 Unimed berangkat ke
Pelabuhan Feri dengan maksud Cuma ingin mengantar mereka. Tapi ada daya,,,,
teman2 Unimed berhasil menghipnotis saya untuk ikut bersama mereka ke Pulau
Morotai ( Kabupaten Morotai). Akhirnya saya dan adi ikut dengan rombongan SM3T
Unimed dengan perasaan canggung. Tapi karena mereka sangat baik, hubungan
persahabatan pun terjalin selama liburan di Morotai 4 hari. Nah setelah liburan di Morotai berakhir, saya dan
adi dapat undangan lagi dengan teman2 Unimed kemarin. Mereka mengajak kami
untuk sekedar makan bersama di malam pergantian tahun baru. Dan kami pun ikut
lagi, karena teman SM3T Makassar masih di Ternate saat itu jadi apa salahnya
saya meng iyakan ajakan mereka yang sudah berbaik hati. Akhirnya setelah sampai
di tempat kami ngumpul, mereka begitu baik sehingga sayapun sudah tak canggung
lagi untuk bersama-sama liat kembang api di langit pertanda 1 januari 2016
telah tiba.
Tanggal
3 januari 2016 saya dan adi di ajak lagi dengan teman Unimed untuk Mendaki Ke
gunung Dukono. Akhirnya kami pun mendaki. Saya dan adi ditambah Unimed 5 orang.
Persiapan untuk perbekalan sudah siap semua. Kami pun bergegas menuju angkot
untuk di antar ke desa tempat kami start mendaki. Dan ternyata kami melewati perkebunan
selama 3 jam sebelum sampai di hutan rimba ( kaki gunung). Hari cuaca kurang
bersahabat, karena hujan kami sedikit
kewalahan untuk mendaki...skitar 8 jam perjalanan akhirnya kami sampai dengan
susah payah.kami sampai pada saat sudah gelap sekitar pukul 19.40 wit...ada
yang lucu sesaat kita sampai....saya mendengar suara ombak,,, kemudian saya
bertanya ke teman “ kok di puncak ada suara ombak yah??? “ sontak mereka semua
menertawai aku yang polos. Fal, mana ada ombak di puncak,,,itu suara gemuruh lahar
gunung dukono yang masih aktif. Ohhh...saya kira itu bunyi ombak...karena mirip
dengan gemuruh ombak di desa penempatan saya pada malam hari.oh ya di desa
penempatan saya memiliki ombak yang sangat ganas juga...hmm . karena hujan
juga, kami sulit untuk membuat api untuk santap malam. Dengan susah payah teman
laki-laki berhasil membuat api yang tidak begitu menyala karena semua kayu
sudah terlanjur basah kena hujan.
Beberapa
hari kemudian tim monev datang berkunjung ke Kabupaten halmahera Utara tepatnya
tanggal 17 januari 2016. Nah dalam kegiatan 4 hari ini bersama tim Monev dan 29
teman seperjuangan itulah pertama kalinya saya melihat secara keseluruhan
setelah 4 bulan bertugas karena akses dari desa kami ke kota kabupaten yang
sulit. Kegiatan hari pertama di adakan di Pulau Tolonuo dan Pulau kakara.
Kebetulan jaraknya Cuma 30 menit dari pusat kota dengan naik katinting ( perahu
kecil ). Dan alhamdulillah kegiatan di dua pulau tersebut berjalan lancar dan
disambut antusias oleh masyarakat dan sekolah setempat. Kegiatan hari itu
ditutup dengan sekedar makan siang bersama di tanjung Kakara ( santap siang dan
berenang ). Kemudian hari kedua di adakan di kecamatan Galela 1 jam dari kota
dengan mobil. Dimana di galela lah posko
induk kami. Posko ini jadi saksi pertama kali untuk saling menceritakan
pengalaman mengajar selama 4 bulan.. hari itu juga kegiatan monitoring ke
sekolah berjalan sangat baik. Dan hari itu juga tim monev ingin mendengar keluh
kesah atau kesan selama kami mengabdi. 1 per 1 pun teman bercerita tantangan
mengajar di tempat pengabdian masing-masing. Dan alhamdulillah tim monev
memberikan banyak solusi dan saran untuk kami laksanakan disekolah dan
masyarakat agar lebih baik. Kemudian besoknya tim monev pun kembali ke
Makassar. Kami pun satu per satu kembali ke penempatan masing-masing untuk
melanjutkan pengabdian.
Alhamdulillah
hari ini 7 maret 2016 saya saya ditunjuk sebagai panitia Ujian Akhir Sekolah
untuk kelas XII dan juga sebagai pengawas ruang. Dalam pelaksanaan UAS ini ada
yang menurut saya sangat unik, yaitu sekitar jam 09.00 sebelum pelaksanaan
ujian jam pertama selesai rombongan ibu-ibu kelas XII datang kesekolah dengan
membawa bekal untuk di santap oleh anak yang sementara ujian. Nah dari sini
saya berfikir bahwa perhatian orang tua terhadap anaknya sangatlah besar. Cek
per cek, ternyata membawakan bekal anak saat ujian sudah menjadi kebiasaan tiap
tahun. Bukan hanya di SMK tempat saya mengabdi, ternyata di Mts dan SD yang
kebetulan berdekatan dengan sekolah ternyata lebih ramai lagi ibu-ibu datang
membawa bekal karena memang jumlah siswa yang banyak di banding SMK. Tersentak
hati ini, dikala orang tua sudah memberikan segalanya tapi anak-anak disini
masih saja malas datang kesekolah dan suka bolos.
Allahu
Akbar...allahu akbar...allahu akbar . pukul 20.40 wit 7 maret 2016 merasakan
gempa yang begitu kuat di desa pengabdian...perasaan takut pun langsung
menggebu, karena memang daerah ini sering terjadi gempa. Warga sekitar
mengatakan tanah goyang ( Gempa). Dinding dari kaca itupun bergetar sangat
keras.... 30 detik kami rasakan tanah goyang. Sebenarnya ini yang kedua kalinya
kami rasakan selama di pengabdian. Tapi baru malam ini betul-betul terasa tanah
goyang nya. Saya dengan kepela sekolah dan penjaga sekolah yang waktu itu
nontong bersama dirumah kepala sekolah pun sontak menjadi panik. Hmmmm.....
Hari
ini 8 maret 2016, adalah hari kedua UAS bagi anak kelas XII. Saya akan
menceritakan kisah miris..hehehe . hari ini saya mengawas, karena air bersih
kurang, jadinya pergi kesekolah tidak mandi dulu, mau gimana lagi sudah 2 bulan
di desa kami sangat kekurangan air. Jangan kan untuk mandi, untuk sekedar
berwudhu pun kami susah. Jorok sih, tapi
inilah pengabdian...bersiap tidak ada PLN, air bersih, Sinyal, pasar, dll. Dan
itulah yang saya dapat. Tiap hari saya hanya menunggu waktu magrib. Itu artinya
mesin genset sudah di hidupkan. Sudah bisa cas HP dan Laptop...sangat bahagia jika
datang waktu magrib... walapun mesin genset Cuma hidup 3-4 jam... bisa lah cas
hp dan laptop sampai penuh.
Jika
keperluan bulanan habis, maka mau tak mau harus ke kota kabupaten yang jaraknya
7 jam dengan kapal laut sewa Rp 80.000 untuk ke kota. Oh ya sampai lupa, saya
tinggal di rumah warga. Sedangkan 2 teman lainnya ( perempuan) tinggal dirumah
kepala sekolah yang kebetulan bersebelahan. Jadi kami memiliki mama piara atau
papa piara... maksudnya orang yang menjadi orang tua kita sendiiri..orang yang
memberi tempat tinggal.. jadi saya tinggal bersama mereka... mama Uni dan papa
Khairun. Ya Allah beruntunglah saya di tempatkan didesa ini, orang2 didesa
sangat baik dan ramah. Terutama mama dan papa piaraku. Begitu juga dengan
kepala sekolah dan istrinya. Mereka sudah menganggap kami sebagai anak
kandunhnya. Tidak ada lagi jarak di anatara kami. Intinya tidak bisa lagi
diceritakan kebaikan mereka terhadap kami. Semoga mereka panjang umur dan
selalu diebrikan kesehatan... aaaaamiin J
Beruntungnya
lagi desa kami adalah desa islam. Jadi di kecematan Loloda Utara ini, untuk
pembagian desa sudah berdasarkan agama...jadi tidak lagi menyatu dalam sebuah
desa ada beberapa agama di dalamnya. Kebetulan ada teman seperjuangan di
kecamatan Loloda utara ini, yang dapat penempatan kampung kristen.. full
kristen. Aduhhh,,,, kasian mereka tidak pernah dengar suara adzan dari masjid.
Katanya sih desa tetangga yang islam lumayan jauh dari kampung mereka..siksa.
9
maret 2016 untuk pertama kalinya GMT ( gerhana Matahari Total) yang kebtulan
wilayah kami tepat di garis lewat matahri dan bulan. J senang rasanya. Yang biasany melihat bulan
sabit, sekarang malah lihat matahari sabit..hehehe .
18
maret 2016 sedikit mencurahkan apa yang kurasakan saat ini, lagi-lagi hati ini
tersontak dan ingin menangis. Bagaimana tidak, disini saya menemukan sosok ibu
dan bapak yang sudah ku anggap orang tua ku sendiri. Dan mereka pun menganggap
saya sebagai anak kandungnnya itu terlihat dari perahtian besar mereka terhadap
saya. Sudah 2 hari ini saya saki, demam tinggi. Mereka pun melayani saya
sebagai anaknya. Sibuk cari obat sana sini L
dan ada 1 hal lagi yang tak mungkin aku lupa dari mama piara ku tempat aku
tinggal. Yaitu sepandai – pandainya saya menyembunyikan pakaian kotor saya,
pada saat pulang dari sekolah menuju kamar apa yang terjadi ? ya,,, pakaian
kotor itu sudah tidak ada lagi. Mama piara sudah ambil dan mama cuci L Ya Allah... baik sekali mereka. Karena
merasa tidak enak, pakaian kotor saya lantas saya masukkan ke koper dan saya
kunci...tapi ada daya mama langsung bertanya ke saya... Fall ??? pakaian kotor
mu keluarkan, mama mau mencuci.. lagi-lagi di cuci oleh mama.
Hay...hari
ini 25 maret 2015, pertama kalinya makan siang dengan papa piara dirumah hanya
dengan sambel dan kerupuk. Tapi entah kenapa, makanan itu terasa lebih enak. J beberapa bulan ini memang ikan dan air
bersih menjadi hal yang susah untuk didapatkan.
4
april 2016, hari pertama UN untuk tingkat SMA/SMK sederajat. Alhamdulillah saya
sebagai anggota panitia UN merasa semuanya lancar-lancar saja, sama UN pada
umumnya. Mungkin kemarin-kemarin masih segan dengan Polisi sang penjaga soal...hehhee.
tapi kali ini sudah tidak lagi, ketika menjadi salah satu peserta SM3T jilid 5.
Oh ya sampai lupa, sabtu kemarin 2 april 2016 adalah hari terburuk bagi nama
Baik SMK Pertanian Womatekekomoteke. Ini dikarenakan ada beberapa siswa kelas
XI dan XII kedapatan minum ( alkohol ). Ini diketahui ketika salah satu siswa
kelas XI berada di lingkungan sekolah dan apa yang terjadi ?? ya,,, siswa kelas
XI itu muntah dan berjalan lenggak lenggok layaknya orang mabuk. Seketika
suasana jadi mencekam ketika salah seorang guru lokal mengetahui hal tersebut.
Guru tersebut langsung mendekati sang anak yang lagi tak sedarkan diri karena
miras tersebut. Guru tersebut pun tak sadar melayangkan kepalan tangan ke wajah
anak itu, tak lama kemudian ibu dari anak tersebut datang kesekolah. Bukannya
menolong anaknya yang lagi setengah sadar, malah ibu tersebut ikut memukul
anaknya sendiri. Miris lah pendidikan disini. Sampai malam harinya semua siswa
tersebut di adili oleh kepala sekolah, polisi, guru2 dan warga masyarakat serta
ibu masing-masing anak yang bandel tersebut. Akhirnya mereka berjanji kepada
semua orang yang hadir malam itu.
23
April 2016, menyambut HARDIKNAS kami mengadakan berbagai kegiatan di pinggiran
kota ( Galela, Posko induk kami). Tepat hari ini juga 23 april 2016 kegiatan
sudah berlangung di salah satu SD di Galela yaitu perlombaan menggambar Tingkat
SD dan Mewarnai Tingkat TK/PAUD. Jumlah peserta mencapai 100 peserta. Kegiatan
ini di mulai pukul 08.00 wit dan dibuka oleh pemerintah setempat. Alahmdulillah
antusiasme orang tua peserta lomba begitu besar. Dan lomba memberikan 3 orang
sebagai juara. Yang mendapatkan sertifikat dan di ketahui oleh Dinas setempat.
Kemudian
ditanggal 26 april 2016, masih semarak Hardiknas. Kami mengadakan kegiatan
Training Motivasi ( training cerdas sosial) tingkat SMA/SMK. Ada 13 sekolah
yang di undang dengan masing-masing sekolah mengikutsertakan 10 siswa. Jadi
jumlah semuanya 130 siswa. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dompet Duapa yang
langsung datang dari Bogor. Dari dompet duafa lah pemateri untuk siswa-siswi.
Hari itu pemateri menantang siswa siswi untuk membuat rancangang proyek sosial
yang nantinya jika lolos akan di undang ke bogor untuk ditindak lanjuti.
Kemudian
ditanggal 28 april 2016, SM3T.V UNM bekerja sama dengan Dinas pendidikan pemuda
dan Olahraga untuk menyelenggarakan SEMINAR PENDIDIKAN dimana ada 3 pemateri (
1. Dr. Abdullah Pandang, M.Pd : Diruktur P3G UNM 2. Dr. Abdullah Sinring, M.Pd : Dekan FIP UNM
dan 3. Dari kemendikbud Dr. H. Rusdi,
M.Pd ) dimana ada 300 an Guru hadir menajadi peserta Seminar Pendidikan
tersebut. Alahmdulillah.....dalam seminar ini, dibahas menjadi guru yang
professional dll untuk meningkatkan kinerja guru yang ada Di Halmahera Utara.
2
Mei 2016, adalah kegiatan puncak kami. Yaitu upacara Bendera di lapangan Kantor
Bupati halmahera Utara. Oh ya sampai lupa dalam semarak Hardiknas ini kurang
lebih 2 minggu kegiatan kami, itu adalah hari-hari dimana kami 30 peserta SM3T.
V UNM berkumpul secara utuh dan ditempatkan dalam atap yang sama selama kurang
lebih 2 minggu. Kami tinggal dirumah salah seorang warga Galela, yang kebetulan
asli Bulukumba.. beliau sudah memiliki anak. Ibu Ija namanya. Bertugas sebagai
guru dan suaminya bertugas di Depag. Alhamdulillah mereka memberikan kami tempat
untuk tinggal dirumah mereka untuk kami istrahat selama berkegiatan. Jadi
selama 2 minggu itu kami banyak bertukar informasi mengenai pendidikan di
kabupaten ini. Mereka sangat baik kepada kami, persis dengan orang tua kami
sendiri. Tanggal 3 mei 2016 kami semua kembali kepenempatan masing-masing untuk
mempersiapkan Ujian Semester genap ( SMA/SMK) dan Ujian Nasional ( SMP/Mts ).
Tanggal
9 mei 2016 kami di undang oleh bapak pengawas kabupaten untuk rapat bersama
guru-guru yang ada di desa kami. Dalam rapat tersebut bapak pengawas
menyampaikan beberapa arahan mengenai pendidikan yang ada di desa agar supaya
lebih di kembangkan lagi. Mulai dari disiplin waktu baik siswa siswi dan dewan
guru sendiri. Beliau juga secara langsung mengatakan kepada kami sebagai
peserta SM3T, bahwa apakah kami siap untuk di panggil kembali setalah PPG-SM3T.
Yah, kami pun hanya tersenyum.
Tanggal
10 mei 2016, kami mengundang orang tua wali siswa siswi SMK Pertanian
Womatekekomoteke dalam rangka pemberian hasil UN tahun ajaran 2015/2016. Dan
alhamdulillah, hasil yang mereka dapatkan begitu memuaskan, dengan kata lain
100 % dinyatakan lulus. Kecuali siswa yang tidak sempat mengikuti UN.
Hari
ini 16 mei 2016, kami sebagai panitia ujian semester genap tahun ajaran
2015/2016 menjalankan tugas dengan sibuk di hari pertama ujian ini, tidak
banyak yang berbeda dengan ujian semester ganjil tahun kemarin. Saya sendiri
sebagai ketua Panitia, Rahma Kumala Ningsih, S.Pd ( SM-3T UNIMED) sebagai
bendahara panitia.
Alhamdulillah
hari ini 21 mei 2016 ujian semester genap tahun ajaran 2015/2016 sudah berakhir
dan panitia sudah menempel pemberitahuan untuk remedial bagi yang tidak tuntas
selama satu minggu. Terima kasih buat teman-teman Panitia bendahara ( Rahma
Kumala Ningsih, S.Pd SM3T UNIMED), sekertaris ( Rosnia, S.Pd SM3T UNM ) dan
saya sendiri sebagai Ketua Panitia ( Rifal Jusnawan, S.Pd SM3T UNM ) . sangat
disayangkan dihari terakhir ini ada kesalahan komunikasi antara salah seorang
guru dan penjaga sekolah yang terlalu menekan salah satu dari kami peserta SM3T
yang membuat peserta SM3T ini mengeluarkan air matanya. Semoga ini ada
hikmahnya bagi kita semua dan pembelejaran kedepannya agar lebih professional
lagi. Aaaamin J
27
Juni 2016 buka bersama dengan Tim Monev III di Kecamatan galela. Alhamdulillah
kegiatan tersebut berjalan lancar dan banyak memberikan sumbangsi saran untuk
lebih baik di sisa pengabdian kami. Bagaimana tidak, kurang lebih 1 bulan kami
akan di tarik oleh LPTK karena pengabdian kami sudah di ujung jalan.
5
juli 2016 : di mulai sore hari hati ini tak karuan, bagaima tidak dentuman
takbir di masjid dan suara petasan anak-anak terdengar di desa pengabdian.
Suatu hal yang baru kami rasakan. Dan sentak membuat kami ingat kampung
halaman. Ketika itu ada hal yang unik menurut saya, yaitu pada malam takbiran
itu tepatnya ba’da magrib warga masyarakat berbondong-bondong ke masjid untuk
membawa zakat. Beda dengan di kampung, yang mana 3 hari sebelum hari raya
panitia zakat mal melayani masyarakat untuk di data siapa saja yang sudah
menugumpul.disini Cuma 1 malam saja ba’da magrib malam takbiran, jadi terkesan
unik.
9
juli 2016 : saya, papa piaraku, anak2 desa naik ke kebun Cengkeh untuk memetik.
Ini pertama kalinya bagi saya melihat cengkeh. Bahkan mendapat kesempatan untuk
naik di pohonnnya dan memtik langsung. Ketika itu cuaca tidak mendukung pada
saaat memetik cengkeh, tiba2 saja hujan deras. Otomatis kita kedinginan dan
pulangnya agak susah,,, karena jalan bergunung dan becek. Belum lagi membawa
beban cengkeh hasil petikan tadi. tapi alhamdulillah hasil petikan saya
bernilai 60 rb ( pemula), jadi cengkeh
yang saya petik itu harus di jual kembali pemilik pohonnya dengan harga 4 rb
per cupa ( bahasa loloda) artinya 4 rb ( 1 kaleng susu ). Ketika itu saya
berhasil memtik cengkeh di ats pohon 15
cupa. 1 mungkin yang pengalaman naik di pohon cengkeh pijkan kaki harus kuat.. tangan
juga harus lincah menjangkau buah cengkeh agar hasil banyak. Setalah sampai di
rumah ketika itu, mama piara melihat saya dalam keadaan lelah dan kumal ( kotor
) dan mama langsung mengambil handuk saya ( terharu),. Kemudian 2 hari kedepan
kita naik lagi dan alhamduilillah hasilnya sudah meningkat menjadi 19 cupa,,,
dan ketiganya bertambah lagi menjadi 28 cupa cengkeh ( 100 rb)...lumayan untuk
membeli supermi dan telur.
Oh
ya, memang didesa kami sangat berlimpah dengah Cengkeh, Pala dan kelapa. Ini
adalah penopang terbesar di kecamatan LoLoda utara ( desa pacao). Bayangkan
saja jalanan di desa pol dengan cengkeh yang di jemur. Ada lagi yang unik,
yaitu ketika panas matahari begitu terik warga menjemur cengkeh yersebut di
jalan-jalan dan lapangan bola... dan ketika gerimis hujan turun pasti ada yang
teriak HUJAANNNN...sontak warga berhamburan ke jalan dan lapangan untuk
menyelamtkan cengkeh yang hampir kering tersebur.
20
Juli 2016 : warga desa berbondong bondong untuk mengikuti tahlilan malam ketiga
termasuk saya sendiripun ikut dalam kegiatan masyarakat itu. Seperti biasa jika
ada musibah ( meninggal ) maka malam ganjil itu akan ada kegiatan tahlilan (
malam 3, malam 5 dan puncaknya malam ke tujuh). Tenda dan kursipun di sediakan
untuk warga yang ikut tahlilan. Duka bagi keluarga yang di tinggalkanpun masih
terasa malam itu.
1
agustus 2016 : hari paling menyenangkan sekaligus paling menyakitkan. Mulai
pagi hari warga desa pacao dan desa tetangga. Bahu membahu untuk mensukseskan
acara perpisahan guru2 SM3T. V. Mereka membawa beberpa sayuran dll untuk di
jadikan makan siang hari itu, karena pemuda dan warga sibuk membuat sebuah
tenda acara ( panggung perpisahan) luar biasa antusias mereka untuk kegiatan
perpisahan kami. Tibalah pada saat malam ba’da isya acara kami mulai di buka,
dengan sambutan pertama kepala sekolah dan kedua kepala desa serta yang ketiga
saya sendiiri dalam menyampaikan kesan dan pesan. Setelah acara sambutan
selesai. tamu undangan naik untuk
bersalaman satu persatu kepada kami. Tangis pilu tak terelakkan lagi pada saat
berjabat tangan. Malam itu takkan mungkin kulupakan, karena setelah jabat
tangan itu. Kami peserta sm3t bertiga di paksa untuk menari ronggeng tide-tide
khas Maluku Utara. Yaitu kita bertiga disisipkan di tengah-tengah masyarakat
yang menari sambil berputar dan memberikan saweran kepada kami.
2
agustus 2016 : kami berangkat ke kota kabupaten dengan di iringi para siswa
siswi SMK dan Mts menuju pantai untuk slnjutnya naik di kapal ( 7 jam ke kota
). Belum lagi berangkat, kami bertiga tak bisa menahan air mata.... hati kami
hancur dan teramat sakit untuk meninggalkan desa pacao. Bagaimna tidak,
masyarakat desa pacao...semuanya tak terkecuali, memberikan yang terbaik kepada
kami selama mengabdi. Tak pernah sedikitpun mereka menyikiti kami. Dimana
hampir setiap waktu, memberikan senyum dan sapaan. Dan yang lebih lagi, mereka
suka bercanda dalam hal komunikasi. Itu yang kami suka. Pokoknya desa pacao, is
the best. I love pacao. Tak bisa kulupa hingga nyawa ini terpisah dari badan.
Tak bisa lagi ku ucapakan. Semua yang terbaik ada di pacao . terima kasih
pacao. Kenangan pacao tersimpan dengan baik di kepala dan hati ini..
8
agustus 2016 : SM3T angkatan 5 Kabupaten Halmahera Utara baik UNM maupun UNIMED
melaksanakan pernarikan di kantor Bupati Halmahera Utara. Saat itu wakil Bupati
memberikan sambutan dan apresiasi karena selama setahun peserta SM3T telah
membantu masalah pendidikan di pelosok Halmahera Utara. Setelah rapat penarikan
itu, kami anak SM3T makasssar langsung menuju Kota Ternate dan bermalam 1 malam
di hotel untuk kemudian besoknya kami berangkat dari Ternate – Ujung Pandang.
Kamipun menyempatkan untuk membeli oleh-oleh sebelum berangkat ke Makassar.
Waktu yang di nantipun bukan lagi mimpi, kami 30 orang menginjakkan kaki di
bandara Sultan Hasanuddin pukul 20.15 WITA. Serasa tak percaya kami benar-benar
sudah ada di makassar setalah setahun berada di Maluku Utara. Senang dan Haru
menjadi satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar